SURGA SATWA LIAR
Kamis, 19 Agustus 2010
Hasil Patroli pengamanan hutan di sekitar Desa Hutabargot Setia Kecamatan Hutabargot
Gambaran Umum Desa Hutabargot Setia
Topografi dan letak Geografis
Desa Hutabargot Setia merupakan desa yang memiliki topografi dataran.
Luas Wilayah, jumlah penduduk, kepadatan penduduk
Adapun luas wilayah yang terdapat di desa Hutabargot Setia adalah= 2.087,36 Ha, dengan jumlah penduduk sebanyak 418 jiwa yang terdiri atas 205 jiwa laki-laki dan 213 jiwa perempuan. Pada tahun 2008 jumlah penduduk yang berumah tangga berjumlah 75 KK. Untuk mencapai kantor kepala desa dari ibukota berjarak 7,0 Km. Pada Umumnya masyarakat desa Hutabargot Setia bermata pencarian bertani. Jenis tanaman yang dapat dijumpai berupa padi, ubi jalar, Jagung, Kacang Tanah, kacang Kedelai, Kacang Hijau, dan Jagung.
Sarana dan Prasarana
Untuk jumlah sekolah, Desa Hutabargot Setia hanya memiliki 1 SD (Sekolah Dasar ) Untuk Melanjutkan Kejenjang yang lebih tinggi masyarakat desa Hutabargot Setia harus keluar desa atau melanjutkan ke desa tetangga. Untuk sarana Kesehatan sendiri, Desa Hutabargot Setia memiliki 1 Posyandu dengan tenaga medis 1 orang bidan dan 1 Dokter bayi. Agama di desa Hutabargot Setia adalah Islam untuk sarana ibadah hanya memiliki 2 Mesjid dan 2 langgar untuk beribadah.
E. Hasil Patroli di Lapangan
1. Ditemukan pembukaan lahan dikawasan hutan lindung. Berdasarkan GPS yang diambil titiknya pada lokasi pembukaan.
2. Dalam Patroli keamanan, dijumpai banyak lutung yang menjadi habitat mereka serta beberapa suara burung rangkok di dalam perjalanan
3. dijumpai banyak vegetasi yang sudah menutupi jalan-jalan setapak serta pohon yang tumbang yang diakibatkan hujan pada waktu sekarang ini.
4. Sebelum Tim melaksanakan perjalanan ke kawasan hutan, TIM melakukan koordinasi kepada Kepala Desa Hutabargot Setia bahwa tim akan menuju ke kawasan TNBG. Banyak yang telah menjadi kebun karet, kopi dan coklat yang merupakan masih kawasan hutan lindung.
5. Desa Hutabargot Setia Merupakan desa yang paling terdekat ke kawasan TNBG, dimana penduduknya rata-rata berkebun karet, kopi dan coklat. Dalam pelaksanaannya tim melakukan perjalanan menuju ke kawasan TNBG dengan melewati kawasan hutan lindung, dimana tim menjumpai adanya kawasan hutan lindung yang baru di buka untuk di jadikan kebun Berikut titik koordinat berdasarkan alat ukur GPS :
a. N→ 000 52’ 09,0”
E→ 990 29’ 43,1’’
( Rumah Kepala Desa dengan elevasi = 243 mdpl)
b. N→ 000 51’ 49,0”
E→ 990 29’ 16,6’’
( Banyak ditemukan Binatang Lutung dengan elevasi = 368 Mdpl)
c. N→ 000 51’ 49,0”
E→ 990 29’ 11,7’’
( Kebun Karet)
d. N→ 000 51’ 47,5”
E→ 990 29’ 06,2’’
( Pondok I dengan elevasi = 467 mdpl)
e. N→ 000 51’ 23,1”
E→ 990 28’ 50,0’’
( Kebun coklat dengan elevasi = 584 mdpl)
f. N→ 000 51’ 23,1”
E→ 990 28’ 49,1’’
( Memasuki kawasan)
g. N→ 000 51’ 18,5”
E→ 990 28’ 43,7’’
( Pondok II dengan elevasi = 610 mdpl)
h. N→ 000 51’ 13,6”
E→ 990 28’ 38,8’’
( Jejak Babi hutan dengan elevasi = 668 mdpl)
i. N→ 000 51’ 15,6”
E→ 990 28’ 37,7’’
( Kawasan TNBG)
j. N→ 000 51’ 15,4”
E→ 990 28’ 35,5’’
( aek siborok paling atas tempat ditemukan kayu olahan dengan elevasi = 659 mdpl)
Selama Tim di perjalanan menuju ke kawasan tidak menjumpai adanya ilegal logging di sekitar hutan lindung ataupun yang mengarah ke kawasan TNBG, Tetapi Tim menemukan lahan yang telah dibuka untuk dijadikan kebun, namun setelah di cek masih berada di hutan lindung dimana adanya bibit coklat untuk persiapan ditanam. TIM juga menemukan sekelompok binatang lutung di areal perkebunan Karet tepatnya di hutan lindung.
Perjalanan selanjutnya, TIM menemukan tumpukan kayu di sekitar aek siborok paling atas yang diperkirakan sudah sebulan berada dilokasi dan mendengar suara Chin saw yang diperkirakan berada mengarah disekitar Runding.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar