SURGA SATWA LIAR

SURGA SATWA LIAR
HARIMAU HASIL JEBAKAN KAMERA DI BLOK HUTAN ADIAN KABO SEKSI PTN WILAYAH I TAMAN NASIONAL BATANG GADIS (TRAP BY CII/TNBG)

Jumat, 27 April 2012

MONITORING HARIMAU SUMATERA (Panthera tigris sumatrae) DI TAMAN NASIONAL BATANG GADIS




 
MONITORING HARIMAU SUMATERA (Panthera tigris sumatrae) DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BATANG GADIS SEKSI PTN WILAYAH I RESOT PTN WILAYAH 1 SEKITAR DESA MUARA BATANG ANGKOLA KEC. SIABU DAN RESOT PTN WILAYAH 3 SEKITAR DESA LUMBAN DOLOK KEC. PANYABUNGAN SELATAN TAHUN 2011 DAN TAHUN 2012


Pada bulan Juni 2011, Balai Taman Nasional Batang Gadis melaksanakan monitoring Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di kawasan taman nasional bagian utara tepatnya dari Blok Hutan Bandar Batang sampai Sungai Sihayo sekitar Desa Muara Batang Angkola Kecamatan Siabu. Tim beranggotakan Heru Sutmantoro, Yudi Santoso, Nasombowo Mendrofa, Ifham Fuadi Rambe dan Antonyus J Simamora. Pada Blok Hutan Sungai Sihayo, tim menemukan beberapa jejak harimau di sekitar pinggiran sungai. Pada sebuah hamparan pasir bebatuan yang memiliki luas 30 X 15 meter persegi di pinggir sungai, tim menemukan adanya bekas jejak harimau yang diperkirakan tercetak 1-2 hari yang lalu. Berdasarkan pengukuran titik koordinat menggunakan GPS berada pada koordinat 01o00’18,8” LU 99 o 22’30,5” BT berjarak 3-4 meter dari air tepi sungai. Dari hasil pengamatan dan pengukuran jejak harimau pada hamparan pasir ini,  terdapat sebanyak 2 (dua) individu. Ukuran jejak kaki harimau ke-satu : panjang 12 cm dan lebar 11 cm dan jarak antar jejak kaki 30 cm. Sedangakan ukuran jejak kaki harimau ke-dua : panjang 15 cm dan lebar 13 cm dan jarak antar jejak kaki 50 cm. Dengan melihat ukuran jejak kaki diperkirakan 2 (dua) individu harimau berjenis kelamin jantan (jejak harimau ke-dua) dan betina (jejak harimau ke-satu) atau harimau berumur remaja.
Pada lokasi mengarah ke bagian hulu Sungai Sihayo sekitar 1 Km dari hamparan pasir bebatuan, tim kembali menemukan jejak harimau. Ciri khas lokasi ini adalah adanya tebing-tebing batuan di tepi sungai dimana pada tebing terdapat lekukan dan lubang yang menyerupai goa. Diperkirakan adanya lekukan-lekukan pada dinding dipergunakan oleh harimau sebagai tempat berteduh dari hujan atau suatu tempat yang digunakan sebagai lokasi istirahat atau tidur. Karena berdasarkan pengamatan arah jejak kaki menunjukkan jejak kaki berakhir pada suatu lekukan atau lubang pada didding bebatuan. Daerah ini juga diduga sebagai tempat penyeberangan karena terdapatnya batu-batu besar yang dapat dijadikan pijakan untuk lompat menyeberangi sungai. Berdasarkan pengkuran titik koordinat menggunakan GPS, lokasi tersebut berada pada titik koordinat 01 o 00’ 03,7” LU 99 o 22’30,2” BT dan 01 o00’0,8” LU 99 o 22’ 26,2” BT. Jejak kaki harimau yang ditemukan diperkirakan tercetak 1-2 hari sebelumnya dengan jumlah 2 (dua) individu harimau. Hasil pengukuran jejak kaki harimau ke-satu memiliki ukuran panjang 10 cm dan lebar 9 cm serta jarak antar jejak 30 cm, sedangkan pengukuran jejak kaki harimau ke-dua memiliki ukuran panjang 13 cm dan lebar 11 cm serta jarak antar jejak 34 cm. Apabila melihat dari ukuran jejak diperkirakan merupakan individu harimau berjenis kelamin betina atau jantan remaja (jejak ke-satu) dan harimau jantan dewasa (jejak ke-dua). Setelah pengukuran, tim membuat duplikasi jejak kaki harimau dengan menggunakan gipsum cair.
Tim telah menemukan beberapa jejak harimau di Blok Hutan Sungai Sihayo dari 6 individu Harimau Sumatera. Dari 6 (enam) jejak yang ditemukan di 3 lokasi dengan ukuran jejak yang relatif yang hampir  sama, diduga dimiliki oleh 2 individu harimau yang berbeda. Berdasarkan hasil pengamatan dari ukuran jejak kaki, 2 (dua) individu harimau tersebut berjenis kelamin jantan dewasa dan berjenis kelamin betina atau jantan remaja.
Selanjutnya pada bulan Maret 2012, tim kembali melakukan monitoring Harimau, kali ini di bagian tengah kawasan Taman Nasional Batang Gadis tepatnya di Blok Hutan Goa dan Pintu Angin sekitar Desa Lumban Dolok Kecamatan Panyabungan Selatan. Tim beranggotakan Heru, Yudi, Ifham, Edward Purba, Mahnafruzar dan Abda Irama. Pada lokasi sasaran monitoring tim menemukan adanya jejak harimaupada koordinat 00o46’24,3” LU ; 99o29’17,7” BT pada ketinggian 1239 meter di atas permukaan laut.  Tim kemudian melakukan pengukuran terhadap jejak kaki harimau. Ukuran 2 buah jejak kaki harimau bagian depan : panjang 14 cm dan lebar 11 cm dan jarak antar jejak kaki 40 cm. Sedangakan ukuran jejak kak belakang ukurannya hampir sama dengan jejak kaki depan yaitu panjang 14 cm dan lebar 11 cm. Setelah melakukan pengukuran selanjutnya melakukan pemotretan jejak kaki harimau. Dengan mengacu pada berbagai sumber mengenai ukuran jejak kaki Harimau Sumatera dapat diyakini bahwa jejak kaki harimau yang tercetak tersebut merupakan Harimau Sumatera berjumlah 1 (satu) individu dan berjenis kelamin jantan yang telah berumur dewasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar