SURGA SATWA LIAR

SURGA SATWA LIAR
HARIMAU HASIL JEBAKAN KAMERA DI BLOK HUTAN ADIAN KABO SEKSI PTN WILAYAH I TAMAN NASIONAL BATANG GADIS (TRAP BY CII/TNBG)

Senin, 25 Oktober 2010

EKOWISATA DI TN BATANG GADIS : Sebuah tantangan ke depan


























EKOWISATA : Sebuah Tantangan Baru di Taman Nasional Baru
“Taman Nasional Batang Gadis”
Taman Nasional Batang Gadis terbentuk melalui proses inisiasi aspirasi masyarakat setempat. Telah sejak lama masyarakat Mandailing menjalankan kearifan lokal yang masih bertahan sampai saat ini. Secara tradisional masyarakat telah melindungi hutan alam dan sumber air serta memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana, misalnya melalui tata cara, lubuk larangan, penataan ruang banua/huta, tempat keramat 'naborgo-borgo' atau 'harangan rarangan' (hutan larangan) yang tidak boleh diganggu dan dirusak. Dalam pandangan hidup masyarakat Mandailing, air merupakan 'mata air kehidupan' yang bertali-temali dengan institusi sosial, budaya, ekonomi dan ekologis, sehingga harus dilindungi keberadaannya.
Pembentukan TNBG dapat diartikan pula sebagai pengakuan negara dan penguatan terhadap tradisi lokal masyarakat Mandailing yang telah menjaga hutan alam dan sumberdaya airnya selama ini. Terbentuknya prakarsa konservasi lokal didorong oleh keinginan para pihak untuk menyelamatkan hutan alam yang masih tersisa dan relatif utuh di Provinsi Sumatera Utara dan dikelola lebih baik, agar dapat mendatangkan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat dan pemerintah daerah serta masyarakat luas pada urnumnya. Pembentukan kawasan konservasi baru di Provinsi Sumatera Utara semakin penting mengingat degradasi laju kerusakan hutan alam di provinsi ini dalam situasi memprihatinkan, karena terjadi permasalahan pemanfaatan hutan yang tidak berkelanjutan dan salah pengelolaan hutan pada masa lalu.
Taman Nasional Batang Gadis secara administratif berlokasi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara yang meliputi 15 wilayah kecamatan dan bersinggungan dengan kurang lebih 70 desa. Secara geografis TNBG terletak diantara 99° 12' 45" sampai dengan 99° 47' 10" BT dan 0° 27' 15" sampai dengan 1° 57" LU. Nama taman nasional berasal dari nama sungai utama yang mengalir dan membelah Kabupaten Madina, yaitu Batang Gadis. Taman Nasional Batang Gadis meliputi kawasan seluas 108.000 hektar atau 26% dari total luas hutan di Kabupaten Madina dan terletak pada kisaran ketinggian 300 sampai 2.145 meter di atas permukaan laut dengan titik tertingginya di puncak gunung berapi Sorik Merapi. Kawasan Taman Nasional Batang Gadis seluas 108.000 hektar, terbentuk dari Kawasan Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Produksi Tetap. Hutan Lindung yang dialih fungsikan menjadi taman nasional seluas 101.500 hektar, yaitu Hutan Lindung Register 4 Batang Gadis I, Register 5 Batang Gadis II Komp I dan II, Register 27 Batang Natal I, Register 28 Batang Natal II, Register 29 Batahan Hulu dan Register 30 Batang Parlampungan 1. Kawasan hutan lindung tersebut ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dalam kurun waktu 3 tahun antara tahun 1921-1924.
Taman Nasional Batang Gadis adalah sebuah taman nasional yang ditunjuk oleh Menteri Kehutanan pada tahun 2004. Merupakah satu dari 16 taman nasional baru yang ada di Indonesia yang ditunjuk pada era tahun 2000-an. Sedangkan Organisasi Balai Taman Nasional Batang Gadis berjalan efektif pada bulan Maret 2007.
Adapun pertimbangan penunjukan dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan SK. 126/Menhut-II/2004 adalah kawasan Taman Nasional Batang Gadis merupakan suatu rangkaian pegunungan yang mempunyai potensi keanekaragaman jenis flora dan fauna yang tinggi, merupakan habitat satwa yang dilindungi seperti Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Tapir (Tapirus indicus), Beruang Madu (Helarctos Malayanus), Orang Utan (Pongo Pygmaeus) ras Angkola, Siamang (Hylobates syndactylus), berbagai jenis burung dan lain-lain, disamping fungsinya sebagai daerah tangkapan air dan merupakan hulu sungai-sungai Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan, sehingga berperan dalam kelestarian hidrologis di wilayah tersebut; juga mempunyai keindahan alam yang menarik, dengan udara sejuk serta terdapat berbagai obyek wisata alam yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata alam.
Eksplorasi Potensi Wisata
Upaya pemanfaatan jasa lingkungaan dan wisata alam sampai sekarang memang belum berjalan sesuai yang diharapkan. Kendala yang sangat mendasar adalah sampai saat ini belum ada batas kawasan secara definitip sehingga di lapangan sulit untuk mengetahui suatu lokasi apakah masuk/di luar kawasan taman nasional kecuali dengan menggunakan alat GPS untuk mengetahui titik koordinat, baru kemudian diplotkan ke dalam peta. Balai Pemantapan kawasan Hutan/BPKH wilayah I sebagai institusi yang menyelenggarakan urusan penataan batas kawasan hutan terpaksa harus mengurungkan kegiatannya di TNBG sehubungan keluarnya Putusan Mahkamah Agung tahun 2008 yang memenangkan gugatan PT. Sorikmas Mining selaku perusahaan pertambangan emas menyangkut areal kontrak karyanya yang tumpang tindih dengan kawasan taman nasional seluas 33.000 hektar. Dalam putusan MA telah jelas terdapat klausal yang menyatakan “agar Menteri Kehutanan membatalkan Surat Penunjukan Kawasan Taman Nasional Batang Gadis”. Sehubungan ketidakmenentuan dan ketidakpastian tentang kawasan taman nasional maka berdampak pada tertundanya usulan zonasi taman nasional termasuk zona pemanfaatan yang sangat berkaitan dengan pemanfaatan jasa wisata alam.
Walaupun terdapat masalah-masalah yang mendasar menyangkut status kawasan, namun upaya-upaya yang mengarah pada pemanfaatan jasa lingkungan khususnya wisata alam harus tetap diperjuangkan. Salah satunya adalah melakukan kegiatan eksplorasi/penggalian potensi wisata yang ada di dalam ataupun sekitar kawasan Taman Nasional Batang Gadis. Kegiatan eksplorasi potensi wisata alam dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengamanan kawasan (patroli, operasi), kegiatan inventarisasi sumberdaya hayati dan kegiatan-kegiatan lain di lapangan. Satu potensi yang sangat bernilai saat ini untuk pemanfaatan wisata alam adalah keindahan/panorama gunung berapi Sorik Merapi yang memiliki ketinggian 2.145 mdpl, yang di dalamnya terdapat danau kawah yang cukup menawan. Potensi ini memiliki akses yang cukup mudah dari Ibukota Kabupaten, yaitu kota Panyabungan. Desa Sibanggor Julu yang merupakan pintu masuk ke obyek Gunung Sorik Merapi juga memiliki kekhasan tersendiri. Di desa tersebut masih banyak dijumpai rumah-rumah tradisional penduduk yang beratap ijuk dan juga dapat di lihat adanya sumber air panas/panas bumi. Selain melakukan eksplorasi potensi wisata alam di dalam kawasan taman nasional, perlu juga untuk melakukan pendataan potensi/atraksi wisata alam yang ada di desa-desa sekitar kawasan taman nasional. Tujuannya adalah untuk melakukan perencanaan sinergitas pengelolaan wisata alam secara terpadu dengan pihak/stakholder terkait misalnya Dinas pariwisata, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan instansi lain serta lembaga swadaya masyarakat.
Photo By Sutman dan Camera Trap CII/TNBG
Air Terjun aek nabontar
--> Air terjun adalah formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui suatu formasi bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian. Air terjun dapat berupa buatan yang biasa digunakan di taman. Beberapa air terjun terbentuk di lingkungan pegunungan dimana erosi kerap terjadi. Taman Nasional Batang Gadis merupakan kawasan konservasi yang memiliki limpahan air yang cukup tinggi. Air yang mengalir melalui sungai-sungai didalam kawasan merupakan tumpahan air-air terjun yang ada disekitar kawasan tersebut. Di SPTN Wil. I air terjun yang ada tersembunyi, dimana dikelilingi tebing-tebing, serta pepohonan dan belukar yang lebat. Air terjun Aek Nabontar yang dapat ditempuh melalui desa Longat Kec. Panyabungan Barat. Air terjun ini sekitar ± 3 jam dari desa Longat. Untuk Mencapai Air terjun ini kita harus jalan melalui sungai Nabontar yang ada di dalam kawasan. Air terjun ini merupakan air terjun yang unik. Karena membentuk seperti lapisan batu-batu sehingga menambah daya tari keindahan dari air terjun tersebut. Air Terjun ini juga dapat dipertimbangkan untuk dijadikan kawasan wisata alam.


2 komentar:

  1. monitoring selanjutnya kapan ya pak.,.,

    trmkasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tks atas komentarnya. Untuk monitoring taman nasional batang gadis akan kita lanjutnkan terus menerus, biar gak rusak, biar mandailing tetap lestari terhindar dari berbagai bencan.

      Hapus